Namun sejatinya KT-1B Wong Bee mengemban peran sebagai pesawat latih dasar. Debutnya di TNI AU hadir untuk menggantikan pesawat T-34 Charlie yang usianya sudah uzur. Meski kodratnya sebagai pesawat latih dasar, Wong Bee punya beberapa kelebihan, diantaranya instrumen kokpit yang sudah mengintegrasikan antara sistem analog dan digital AHYadalah junior dari Saleh. Saleh masuk AKMIL tahun 1996 dan lulus tahun 1999, sedangkan AHY masuk AKMIL tahun 1997 dan lulus tahun 2000. Saat AHY baru masuk AKMIL, Saleh sudah berpangkat Sersam Mayor Taruna dan diberi jabatan Komandan Regu Batalyon Madya. Di regu itu ia membawahi 10 orang dan seingatnya salah satunya adalah AHY.Implementasimitigasi bencana adalah tanggung jawab semua lapisan masyarakat dan khususnya TNI sebagai salah satu instansi pemerintah yang memiliki struktur organisasi dan kemampuan yang dapat mendukung terwujudnya hal tersebut. Dengan tugas dan tanggung jawab serta kemampuannya TNI memiliki peran yang sangat penting dalam mensosialisasikan SekarangDik, anda semua lihat sendiri, N250 itu bukan pesawat asal-asalan dibikin! Pesawat itu sudah terbang tanpa mengalami ‘Dutch Roll’ (istilah penerbangan untuk pesawat yang ‘oleng’) berlebihan, tenologi pesawat itu sangat canggih dan dipersiapkan untuk 30 tahun kedepan, diperlukan waktu 5 tahun untuk melengkapi desain awal, satu-satunya pesawat turboprop di Reporter Hari Supriyanto Jakarta, Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) telah melaksanakan Kongres pada 17 Oktober 2017 lalu. Dari hasil Kongres tersebut menyatakan bahwa putra/putri veteran yang tergabung dalam wadah organisasi Pemuda Panca Marga (P PM) akan dijadikan sebagai rekan kerja (mitra).
Haltersebutlah yang dilaksanakan personel Pos Toray yang dipimpin Letda Inf Wesly Baslius Tanaem dengan membantu membina dan mempersiapkan salah satu putra asli Papua dari Suku Yeinan bernama Yusuf Roni Kabarjay (20) untuk menjadi prajurit TNI AD. Untuk saat ini sambung Alumni Akmil tahun 2003 itu, Roni Kabarjay telah menjalani karantina
Sepanjangyang sudah dikenal masyarakat luas nama Erwin Sudjono bukanlah tipe pemimpin militer karbitan, atau yang matang dengan dikarbit. Dalam perjalanannya siapa pulakah yang menduga kalau Letkol Erwin Sudjono, seorang Danrem 121/ABW Kalimantan Barat di lingkungan Kodam VI/Tanjungpura, yang memimpin daerah ini berhasil meredam wTu1tbb.