Biasanyaada dua buah universal joint yang terletak dibelakang transmisi dan di depan gardan. 5. Gardan. Kalian pasti sering mendengar istilah ini, Gardan atau diferensial adalah salah satu komponen chasis mobil dan fungsinya untuk membedakan putaran roda kiri dan kanan mobil. Image Stabilization IS atau disebut juga “stabilizer” istilah yang akan saya gunakan dalam artikel ini adalah fitur yang berfungi mengatasi masalah blur yang tak diinginkan, akibat getaran / gerakan tak disengaja dari kamera ketika Anda memotret menggunakan tangan Anda. Sedangkan getaran atau gerakan yang tak disengaja itu dikenal dengan istilah “kamera shake“. Salah satu jenis stabilizer umum yang bisa Anda lihat terletak pada lensa DSLR. Jika lensa Anda memiliki stabilizer IS, VR, VC, atau OS Anda akan melihat tombol switch “on/off” untuk mengaktifkan stabilizer seperti gambar di atas. Untuk beberapa lensa, fitur ini terdiri dari beberapa tombol untuk pengaturan lanjutan atau bahkan bekerja secara otomatis dalam lensa. Umumnya stabilizer bekerja dengan cara mengkompensasi gerakan angular yang terjadi pada sumbu proyeksi gambar, agar kembali sejajar ke sumbu yang lurus sampai ke sensor gambar. Tetapi ada juga stabilizer elektronik yang mekanisme kerjanya dapat mengkompensasi stabilization IS tidak hanya digunakan pada tubuh lensa saja lens-based, tetapi juga ditanamkan pada bodi kamera body-based yaitu pada sensor gambar. Kedua jenis stabilizer tersebut memiliki keunggulan masing-masing. Saat ini stabilizer digunakan pada kamera fotografi, video, teleskop astronomi, dan juga smartphone kelas atas. Untuk kamera kebutuhan umum fotografi seperti DSLR, Mirrorless dan Prosumer,masalah kamera goyang kamera shake rentan terjadi pada penggunaan shutter speed yang lambat. Artinya, “semakin lambat shutter speed yang Anda gunakan, semakin berpotensi terjadinya kamera shake, oleh sebab itu IS ini diciptakan untuk mengatasi masalah tersebut. Paham? Bukan hanya pada kecepatan shutter, lensa dengan focal length yang panjang tele juga rentan terhadap masalah kamera goyang. Pada kamera khusus video, kamera goyang menyebabkan terlihatnya delay dari frame ke frame dalam rekaman video. Contoh hasil gambar menggunakan stabilizer kiri dan non-stabilizer kananKegunaan Image Stabilization IS Dalam Fotografi Dalam fotografi, lensa maupun kamera yang memiliki stabilizer atau IS ini, akan memungkinkan fotografer untuk menggunakan shutter speed “- 3-4 stop” lebih lambat dari kecepatan ideal agar kamera tidak goyang. Tetapi ada laporan uji coba yang bahkan bisa menggunakan shutter speed lebih lambat dari itu dengan bantuan stabilizer. Mungkin tidak diketahui oleh banyak orang, bahwa sebenarnya ada rumus sederhana untuk menentukan nilai shutter speed ideal pada lensa “TANPA STABILIZER / NON-IS”, untuk menghindari masalah kamera goyang, dan ini mengacu pada focal length yang digunakan pada kamera format 35mm SLR atau full-frame.Rumus focal length = shutter speed seperti ini, jika Anda menggunakan focal 125mm pada kamera full-frame, maka nilai shutter speed yang ideal untuk menghindari kamera goyang adalah 1/125s. Paham? Rumus ini dikenal sebagai “1/mm rule“. Tapi jika nilai yang digunakan di bawah 1/125s, akan berpotensi terjadinya getaran atau guncangan kamera yang bisa mempengaruhi ketajaman gambar akibat blurring. Itu jika perangkat Anda tidak memiliki stabilizer. Tapi jika lensa atau kamera Anda memiliki stabilizer IS, keuntungannya Anda bisa menggunakan kecepatan 1/15s atau 1/8s untuk menghasilkan kualitas ketajaman yang setara dengan kecepatan 1/125s pada perangkat tanpa stabilizer. Dari mana angka-angka itu diperoleh? Itulah hasil dari penurunan - 3-4 stop shutter speed. Hitungan “stop” untuk shutter speed cukup rumit, saya akan jelaskan secara sederhana, rumusnya seperti iniRumus - 3 stop 125mm 2 = 62,5. Kemudian 62,5 2 = 31,25. Kemudian 31,25 2 = 15,625 dibulatkan jadi 15Rumus - 4 stop 15,625 2 = 7,8125dibulatkan jadi 8Berdasarkan perhitungan di atas maka diperoleh 1/15s dan 1/8s. Yang jelas ini sangat berguna, karena pencahayaan yang dihasilkan oleh 1/15s lebih banyak daripada 1/125s. Terimakasih, Semoga bermanfaat
Biasanyalensa jenis ini jika tebal, akan membiaskan cahaya lebih besar dibandingkan lensa cembung yang tipis. Dan panjang fokus lensa jenis ini jika tebal lebih pendek dibandingkan panjang lensa cembung tipis. Sinar Istimewa. Berbanding kebalik dengan lensa cekung, sinar – sinar istimewa pada lensa cekung ialah sebagai berikut :
Apa itu kamera Sensor Stabilizer? Sensor stabilizer adalah sebuah fitur teknologi baru yang dimunculkan pada kamera canggih saat ini. Selain pada kamera, sensor stabilizer sudah pula dipakai di fitur kamera pada smartphone. Saat ini kita bahas teknologi pada kamera saja. Sudah kita ketahui sebelumnya, bahwa teknologi stabilzer pada istilah kamera berfunsi sebagai pereduksi goncangan atau mengurangi gerakan yang tidak diinginkan yang berakibat goyangnya gambar yang dihasilkan dan gamabar menjadi tidak tajam. Dahulu, teknologi stabilizer biasanya terdapat pada lensa-lensa kamera. Baik brand-brand besar seperti pada lensa Canon dan Nikon, maupun pemain ke tiga 3rd party seperti Sigma, Tamron atau Tokina. Tentu saja dengan simbol atau istilang singkatan yang berbeda beda. Misal IS Image Stabization pada lensa Canon. VR Vibration Reduction pada lensa Nikon. Atau VC Vibration Compenzatin pada lensa Tamron. Dan biasanya untuk lensa berteknologi stabilizer ini memiliki harga jauh lebih tinggi dibanding dengan tanpa lensa stabilizer. Seiring berkembangnya teknologi, stabilizer akhirnya masuk ke sistem sensor kamera. Sensor ini terdapat di dalam body kamera. Kamera pertama yang mengenalkan fitur stabilizer ini ada di brand Olympus OM D EM10 pertama dengan 3axis image stabilization sensor yaw/pitch/roll yang diriis pada Maret 2014. Selanjutnya dengan 5axis pada OM D EM5 dan Olympus OMD E-M10 Mark II yaw/pitch/roll/vtm/htm. Image stablizer kamera seberat 390 gram ini yang terdapat pada body kamera Olympus OMD E-M10 Mark II bekerja dengan cara menggerakan image sensor sesuai arah gerakan pada sumbu x dan y, gerakan pitch seperti gerakan mengangguk, yaw seperti gerakan menggeleng, rolling seperti gerakan lensa memutar, vtm vertical translational motion atau gerakan ke atas ke bawah dan htm horizontal translational motion atau gerakan ke kanan ke kiri horizontal. Teknologi 5axis sensor stabilizer ini memungkinkan fotographer ataupun videographer untuk tidak memakai tripod atau stabilizer agar menghasilkan gambar yang tidak goyang atau kurang focus. Beberapa kamera dengan 5axis sensor stabilizer Sony A7s II, Sony A6500, Olympus OM D EM5, OM D EM10 MK II, Canon EOS M5, Panasonic Gx85 2axis. Kalian bisa lihat cara kerja teknologi 5axis sensor stabilizer lebih lengkap di link berikut Referensi Sumber gambar Sedangkangetaran atau gerakan yang tak disengaja itu dikenal dengan istilah " kamera shake ". Salah satu jenis stabilizer umum yang bisa Anda lihat terletak pada lensa DSLR. Jika lensa Anda memiliki stabilizer (IS, VR, VC, atau OS) Anda akan melihat tombol switch "on/off" untuk mengaktifkan stabilizer seperti gambar di atas. Jakarta - Kapan sebaiknya menghidupkan stabilizer lensa? JawabanFungsi dari IS image stabilization dan VR vibration Reduction atau OIS optical Image stabilization adalah untuk menstabilkan lensa saat memegang kamera dengan tanggan, akibatnya foto akan bisa lebih tajam. Biasanya, IS/VR boleh dibiarkan pada kondisi on, Tapi ada beberapa kondisi dimana sebaiknya IS/VR/OIS dimatikan, antara lainJangan menghidupkan stabilizer saat kamera diam saat didudukkan di tripod. Karena jika tidak mendeteksi adanya getaran, stabilizer akan bergetar dan membuat foto tidak menghidupkan stabilizer saat menggunakan shutter speed yang cepat, kecuali mengunakan shutter speed yang lebih lambat dari 1/jarak fokal lensa. Contohnya, jika mengunakan lensa dengan jarak fokal 50mm, dan shutter speed yang diperoleh 1/100 detik, maka tidak perlu menghidupkan stabilizer. Sebaliknya, jika mendapatkan shutter speed 1/30 detik 30 < 50mm maka, sebaiknya menghidupkan langsung menekan tombol shutter secara penuh. Tekan tombol shutter setengah dulu, tunggu 1-2 detik sampai kamera/lensa memantapkan stabilizernya dulu baru tekan secara mematikan kamera saat stabilizer masih bekerja. jsn/ash Hargalensa macro canon ini cukup mahal sekitar Rp. 17 jutaan. 3. Canon EF-S35mm f/2.8 Macro IS STM. Kali ini rekomendasi selanjutnya adalah lensa macro canon murah dan ringan dengan aperture maksimum f/2.8. Dilengkapi juga dengan hybrid IS yang memungkinkan penggunanya menangkap bidikan mikro. Jakarta - Seberapa penting built-in stabilization di dalam kamera? Misalnya mendingan Sony A6400 atau Sony A6600? Fuji X-T3 atau Fuji X-T4? Fandy ErlanggaJawabanMenurut saya built-in stabilization di body bagus untuk dimiliki terutama kalau lensa-lensa yang dipasangkan tidak memiliki stabilizer, atau nantinya berminat memasang lensa jadul manual dengan adaptor. Setiap lensa yang dipasangkan mendapatkan keuntungan dari fitur tersebut, selain itu kalau sering merekam video secara handheld tanpa tripod juga mudah. Tapi perlu dipertimbangkan juga bahwa fitur stabilizer di body atau di lensa tidak akan menolong saat kita ingin memotret dengan teknik long exposure seperti pada foto landscape untuk membuat air menjadi mulus, atau di tempat gelap dengan shutter yang relatif lambat. Biasanya built-in stabilization di body hanya membantu beberapa stop itu bagi yang memang memotret dengan tripod seperti memotret pemandangan, produk, atau motret dengan cahaya tambahan seperti flash di studio, stabilizer di body atau di lensa tidak ada kepantasan harga, Sony A6600 dan Fuji X-T4 harganya memang jauh lebih tinggi dibanding A6400 dan X-T3 padahal kualitas gambarnya dan fitur-fitur lainnya mirip, jadi memang perlu mencermati dulu apakah stabilizer di body penting atau tidak untuk kebutuhan/kebiasaan motret masing-masing. Simak Video "Gelombang Salju hingga Panas Ekstrem Melanda Amerika Latin" [GambasVideo 20detik] jsn/fay Sistemkami menemukan 25 jawaban utk pertanyaan TTS lensa mikroskop yang dekat dengan mata pengamat. Kami mengumpulkan soal dan jawaban dari TTS (Teka Teki Silang) populer yang biasa muncul di koran Kompas, Jawa Pos, koran
Zaman sekarang, membuat video tidak perlu melulu mengandalkan kamera profesional. Berbagai fungsi kamera handphone HP saja sudah mampu menghasilkan kualitas foto dan video yang tidak kalah dengan kualitas kamera profesional. Untuk menghasilkan kualitas foto dan video yang lebih stabil, kamu juga bisa menggunakan alat bantu seperti tripod, monopod atau stabilizer. Jika digunakan untuk merekam, kamera atau HP yang digunakan untuk merekam video biasanya mengalami sedikit guncangan. Hal ini akan berpengaruh pada keseimbangan dan stabilitas gambar. Kualitas gambar yang shaky biasanya jadi masalah utama saat kamu melakukan proses editing. Maka dari itu, gunakan juga alat bantu yang bisa membuat hasil rekaman video lebih stabil. Berikut ini perbedaan tripod, monopod, dan stabilizer yang bisa kamu jadikan pertimbangan. 1. Tripod, kaki tiga penopang kamera yang stabil Tripod memiliki tiga kaki yang memungkinkan alat ini bisa berdiri dengan tegak, yang terkadang membuatnya jadi repot untuk dibawa ke mana-mana. Shutterstock Seperti yang diketahui dalam dunia fotografi, tripod memang menjadi perangkat yang sangat membantu. Tripod merupakan penyangga yang memiliki tiga kaki dan berfungsi untuk menopang kamera atau HP. Tripod untuk ponsel biasanya berukuran lebih kecil, tetapi ada juga jenis tripod yang bisa digunakan untuk kamera dan disesuaikan untuk HP. Dengan menggunakan tripod, hasil foto atau video akan jauh lebih bagus. Perangkat ini juga berguna untuk meningkatkan kualitas kamera HP yang kameranya tidak mampu membidik gambar dengan cepat. Kalau tangan bergoyang sedikit saja, hasilnya akan buram. Jika sudah menggunakan tripod, perangkatmu jadi bisa lebih diandalkan untuk menghasilkan gambar yang stabil dan fokus. Tripod juga berguna sekali bagi kamu yang hendak solo traveling. Ketika tidak ada orang yang bisa dimintai tolong untuk memotet kamu, kamu bisa menggunakan tripod, menyetel timer pada kamera atau HP, dan memotret tanpa harus meminta bantuan orang lain. Desain tripod juga dibuat dengan bentuk praktis untuk dibawa ke mana saja sehingga bisa dibawa di tas tanpa mengganggu aktivitas. Baca juga Rekomendasi Tripod Andalan dengan Bobot Ringan dan Praktis 2. Monopod, berfungsi lebih fleksibel seperti tongsis Monopod juga lebih fleksibel ketika digunakan karena hanya menggunakan satu kaki saja sebagai tumpuan. Foto Pixabay Perangkat ini pada dasarnya memiliki fungsi yang hampir sama dengan tripod, hanya saja desain monopod hanya memiliki satu kaki saja. Dibandingkan tripod, rupanya monopod memiliki berbagai keunggulan. Monopod ini relatif lebih ringan dan lebih mudah dibawa ke mana-mana. Monopod juga memiliki fungsi pengoperasian yang lebih fleksibel ketika disesuaikan karena hanya menggunakan satu kaki saja sebagai tumpuan. Dengan begitu, perangkat ini akan lebih mudah untuk digerakkan sehingga kamu juga akan semakin leluasa untuk mengambil gambar dari sudut pandang yang berbeda-beda. Selfie jadi lebih asyik dengan monopod. Pixabay Meski tidak sama, monopod memiliki fungsi yang mirip dengan tongsis. Hanya saja dengan desain yang lebih kokoh, monopod mampu menyangga kamera dengan lensa yang berat. Hal ini membuat kamu bisa memotret atau merekam video dengan mudah dengan hasil gambar yang berkualitas tinggi. Kendati begitu, dalam menghasilkan gambar yang stabil, tripod memang lebih unggul karena bisa diletakkan menopang kamera tanpa harus dipegangi. Jadi, jika ingin mengambil gambar dengan shutter speed rendah, kamu bisa lebih mengandalkan fungsi tripod. Baca juga Ini 5 Rekomendasi Aplikasi Stabilizer Video pada Gadget Android 3. Stabilizer Stabilizer juga mampu menghasilkan keseimbangan dinamis dengan titik penopang di bagian kiri-kanan, depan-belakang, serta atas-bawah. Foto Shutterstock Selanjutnya, ada stabilizer yang bermanfaat untuk mengurangi guncangan dan membuat gambar terlihat lebih halus dan tajam. Sebelum mahir menggunakan stabilizer, kamu memang perlu berlatih telebih dahulu karena teknik penggunaan alat bantu ini juga akan berpengaruh pada kualitas video yang dihasilkan. Hal tersebut tergantung pada situasi atau kondisi di lapangan, kekuatan fisik saat mengangkat beban, bagaimana cara kamu memegang perangkat, dan sebagainya. Meski begitu, stabilizer ini enak dipegang atau digenggam jika kamu sudah terbiasa mengoperasikannya dengan kameramu. Seperti apa kesulitan yang mungkin kamu alami ketika menggunakan stabilizer? Sebagai contoh, ada kalanya kamu harus merekam video dengan mengikuti objek yang bergerak, entah itu berjalan cepat atau berlari. Hal ini akan membuat video yang kamu hasilkan sedikit shaky. Namun, dengan bantuan stabilizer, guncangan bisa lebih diminimalisasi sehingga kualitas gambar yang terekam kamera tetap tajam tanpa harus di-edit terlalu banyak. Baca juga Alasan Sebaiknya Punya Mini Handheld Stabilizer untuk Seorang Vlogger Meski pada dasarnya memiliki fungsi sebagai penopang kamera, masing-masing perangkat ini memiliki kesesuaian fitur yang berbeda-beda. Namun, kalau ingin mendapatkan semua keunggulan yang dimiliki masing-masing alat, pilihlah stabilizer dengan manfaat yang lebih lengkap. Sintia Astarina

Lensakamera Tamron untuk kamera bersensor APS-C (lensa Tamron di II) Lensa Tamron . Buat kamu yang menggunakan kamera DSLR bersensor APS-C, ada beberapa tipe jenis lensa kamera Tamron yang bisa kamu gunakan, salah satunya adalah Tamron 18-270mm PZD F/ VC. Produk ini merupakan lensa yang praktis digunakan, khususnya bagi

Ada pertanyaan lagi dari pemirsa Youtube Infofotografi, kali ini datang dari Theo Pamoengkas. Pertanyaannya adalah sebagai berikut Mana yang lebih stabil hasil fotonya, antara lensa OIS + Body Non IBIS, atau lensa tanpa OIS + Body IBIS. Sebelumnya, saya ingin memberitahukan bahwa setiap merk dan type kamera berbeda-beda dan setiap lensa juga kekuatan stabilisasinya berbeda-beda. Pada awal perkembangannya sekitar sepuluh tahun yang lalu, kamera dengan built-in stabilization IBIS di body tidak sebaik yang di lensa. Kurang lebih hanya bisa menahan 2 stop, sedangkan lensa bisa 3-4 stop. Tapi, dari perkembangan teknologi, ada beberapa type kamera yang sudah bagus sekali body IBISnya, ada yang sudah mencapai 5-6 stop. Lebih bagus lagi kalau kita punya kamera dan lensa yang keduanya memiliki stabilization. Jadi pas digabung, bisa menghasilkan kestabilan yang mantap. Jika kita harus memilih salah satu, sebaiknya harus bagaimana? Kalau kita sering motret dengan lensa telefoto seperti foto portrait, aksi, olahraga, wildlife, lebih bagus kita mengunakan lensa telefoto yang punya stabilisasi, karena stabilisasi body terbatas untuk menstabilkan lensa dengan jarak fokal yang motretnya seringnya subjek yang jarak dekat, seperti bunga, makanan, dan untuk merekam video, lebih baik punya kamera yang punya IBIS, karena stabilizer di body kamera dapat menstabilkan 5 axis getaran, termasuk getaran atas-bawah-kiri-kanan dan gerakan roll gerakan memutar. Beberapa tahun terakhir, image stabilizer di kamera, bisa difungsikan untuk membuat kualitas foto yang lebih bagus. Contohnya di Panasonic Lumix G9 yang sensornya hanya beresolusi 20MP, tapi bisa memanfaatkan IBIS untuk membuat foto 80MP. Contoh lain yaitu Sony A7R IV yang mampu membuat gambar dengan resolusi 240MP dengan memanfaatkan teknologi pixel shift stabilizer di body kamera. Kadang ada baiknya memiliki kamera tidak memiliki built-in stabilizer, misalnya di Lumix GH5s yang penggunanya biasanya adalah videografer yang selalu mengunakan stabilizer eksternal seperti tripod dan gimbal. Jika videografer mengunakan gimbal dan kameranya juga memiliki 5 axis stabilization, kadang-kadang sensor tetap bergerak/bergetar sehingga hasil video tidak stabil 100%. Kesimpulannya, kita harus mengkaji apa yang sering kita potret, jika sering memotret subjek aksi, dan mengunakan lensa telefoto, lebih baik memilih lensa yang memiliki stabilizer, tapi kalau sering merekam video dan memotret subjek dekat, lebih baik mempertimbangkan kamera dengan built-in stabilizer. Konten ini juga tersedia di Youtube Yuk belajar fotografi dan ikut kegiatan Infofotografi. Jadwal kami bisa dibaca di halaman ini. About the author Enche Tjin adalah pendiri Infofotografi, seorang fotografer, instruktur fotografi, penulis buku dan tour photography organizer. Saat ini, ia bertempat tinggal di Jakarta. Temui Enche di Instagram enchetjin
Jarakfokus terdekat sebuah lensa (lihat A di bawah) mengacu ke jarak terpendek yang harus ada di antara subjek Anda dan permukaan sensor gambar (bidang fokus) agar lensa dapat memfokuskannya. Ini tidak terpengaruh oleh panjang lensa, dan tidak juga berubah meskipun Anda melakukan zoom pada lensa. Kebalikannya, working distance (jarak aktif
JAKARTA, - Stabilizer setang memiliki fungsi untuk mengurangi getaran yang merembet dari permukaan jalan ke setang. Ada bebebrapa jenis stabilizer, mulai dari steering damper sampai jenis pemberat yang terletak di kedua ujung setang. Stabilizer biasanya dipakai oleh motor sport atau di arena balap untuk menyerap getaran. Tapi kini juga tidak jarang motor-motor harian yang tidak dilengkapi stabilizer bawaan pabrik memakainnya dengan berbagai of Safety Riding Promotion Wahana Agus Sani mengatakan, pemasangan stabilizer setang tergantung dari fungsinya, apakah untuk kenyamanan atau sekedar buat gaya. Baca juga Apa Fungsi Sekat Antara Kabin Pengemudi dan Penumpang di Bus AKAP? “Jika memang pemasangannya bermanfaat dan menguntungkan yaitu setang menjadi lebih stabil dan tidak goyang, diperbolehkan. Tapi jika dipasang sebagai aksesoris agar tampilan motor menjadi lebih keren maka harus dipastikan tidak mengganggu kenyamanan dan keamanan berkendara,” ujar Agus saat dihubungi Kamis 24/9/2020.Foto Kaskus Stabilizer Setang Agus melanjutkan, pada dasarnya motor yang dikeluarkan oleh APM telah melalui berbagai proses pengecekan dan keamanan untuk digunakan oleh konsumen. Karena itu tambahan apapun di luar hal tersebut sebaiknya tidak merugikan. Baca juga PSBB Diperpanjang, Mobil Parkir Lama Apa Perlu Cabut Aki? “Jadi, kalau ada yang ingin menambahkan atau mengurangi bagian di motor tersebut seharusnya sang pengendara paham apakah alat itu menguntungkan atau justru merugikan dan membahayakan,” katanya. Trainer Yamaha Academy On Road dan Off Road Setyo Sukaryo menambahkan, pihaknya belum menguji efek pengendalian setang yang diberikan stabilizer tambahan sendiri. Namun melihat fungsi stabilizer maka hasilnya diprediksi memang mengurangi getaran. “Intinya stabilizer itu seperti pemberat. Jika getaran setang sebelum dikasih stabilizer lumayan, setelah dikasih stabilizer maka getarannya akan berkurang,” tutur Setyo. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
ln9Pm.
  • 9dcscgnidx.pages.dev/245
  • 9dcscgnidx.pages.dev/352
  • 9dcscgnidx.pages.dev/237
  • 9dcscgnidx.pages.dev/206
  • 9dcscgnidx.pages.dev/159
  • 9dcscgnidx.pages.dev/315
  • 9dcscgnidx.pages.dev/158
  • 9dcscgnidx.pages.dev/66
  • 9dcscgnidx.pages.dev/95
  • stabilizer biasanya terletak pada lensa yang ada